mejikuhibiniun, buat kamu yang asli dari Jawa
Timur pastinya sudah tidak asing lagi mendengar kata yang satu ini, ya kata
mejikuhibiniun adalah permainan tradisional, permainan ini cukup populer di
kalangan anak-anak apalagi yang lahir tahun 90 an. Permainan ini juga masih
dapat kamu jumpai karena masih sering dimainkan oleh anak-anak di tahun 2000an.
Untuk
memainkan nya butuh sedikitnya 3 orang tapi lebih baik 7 orang, nama permainan
ini singkatan dari warna-warna yaitu :
Me = merah
Ji = jingga
Ku = kuning
Hi = hijau
Bi = biru
Ni = nila
Un = ungu
Sebelum bermain,masing – masing harus mempunyai
nama (warna ) setelah itu duduklah melingkar. Setelah itu mulailah permainan
dengan mengucap mejikuhibiniun hingga jari yang sudah disiapkan buat dijadikan
umpan habis.
Setelah mendapatkan
seseorang yang akan mendapatkan hukuman karena warna yang dia pilih terakhir
disebut, maka lanjut menentukan hukuman dengan cara yang sama namun menggunakan
kata “taktikbumwer” yang bermaksud :
Tak =
jitak
Tik =
gelitik
Bum =
maksudnya di bum tangannya (tangan dipukul dengan tangan)
Wer = jewer
Jika telah
mendapatkan hukumannya maka langkah selanjutnya menentukan tingkatan hukumannya
yaitu pelan,sedang, keras dengan cara yang sama. Dan terakhir homplimpa untuk
menentukan giliran menghukum.
permainan tradisional ini sekarang jarang kita temukan karena anak jaman sekarang lebih memilih permainan di gadget mereka. Pada awalnya mereka senang dengan berbagai macam permainan yang ada di gagdet, namun ada keasyikan tersendiri memainkan permainan tradisional daripada permainan elekronik seperti di hp. Saya mau bercerita tentang awal mula saya mengenal permainan ini. Dulu waktu saya sd, saya sering bermain dengan teman- teman saya. ya kami memainkan permainan tradisional seperti kabat, petak umpet, loncat tali, asin, kelereng, dan masih banyak yang lainnya.
" eh aku punya permainan baru loh " ketika kami bermain, teman saya bercerita bahwa dia mengetahui permainan baru dari kakaknya. Setelah itu kami semua bermain walau belum terlalu mengerti. Permainan berakhir dan kami menemukan orang yang diberi hukuman yaitu yang kalah dalam permainan. Jadi, dia yang kalah akan kita kasih hukuman sesuai dipermainan mejikuhibiniun yaitu antara jitak, gelitik, pukul tangan, atau jewer. keseruan kami tidak akan terlupa sepanjang masa walaupun kelak kita telah tak bersama- sama dan telah tumbuh dewasa, memori dan kenangan kita bakal melekat di pikiran dan tersimpan di hati kita.
permainan tradisional ini sekarang jarang kita temukan karena anak jaman sekarang lebih memilih permainan di gadget mereka. Pada awalnya mereka senang dengan berbagai macam permainan yang ada di gagdet, namun ada keasyikan tersendiri memainkan permainan tradisional daripada permainan elekronik seperti di hp. Saya mau bercerita tentang awal mula saya mengenal permainan ini. Dulu waktu saya sd, saya sering bermain dengan teman- teman saya. ya kami memainkan permainan tradisional seperti kabat, petak umpet, loncat tali, asin, kelereng, dan masih banyak yang lainnya.
" eh aku punya permainan baru loh " ketika kami bermain, teman saya bercerita bahwa dia mengetahui permainan baru dari kakaknya. Setelah itu kami semua bermain walau belum terlalu mengerti. Permainan berakhir dan kami menemukan orang yang diberi hukuman yaitu yang kalah dalam permainan. Jadi, dia yang kalah akan kita kasih hukuman sesuai dipermainan mejikuhibiniun yaitu antara jitak, gelitik, pukul tangan, atau jewer. keseruan kami tidak akan terlupa sepanjang masa walaupun kelak kita telah tak bersama- sama dan telah tumbuh dewasa, memori dan kenangan kita bakal melekat di pikiran dan tersimpan di hati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar